Laman

Akuntansi

Manajemen Pemasaran

Resensi Buku

Wednesday, December 21, 2011

Resensi: Yang Mengenal Dirinya Yang Mengenal Tuhannya

Judul: "Yang Mengenal Dirinya Yang Mengenal  Tuhannya"

Terjemahan dari: Signs of The Unseen: The Discourses of Jalaluddin Rumi, terbitan S. Abdul Majeed & Co, Kuala Lumpur, Malaysia
Tebal: 355 halaman
Penerbit: Pustaka Hidayah
Peresensi: Taufiq (10.12.185)

Sebagai seorang muslim, apakah ibadah yang kita lakukan hanya sebuah rutinitas yang menjemukan? Sejauh mana kita mengenal Tuhan seperti Tuhan mengenal kita? Manusia telah terjebak oleh rutinitas dalam menuntut kepuasan batin. Ibadah yang dilakukan hanya untuk menuntut imbalan berbentuk surga dalam hayalannya. Lalu dimana letak ikhlas itu? Seikhlas Tuhan mencipta manusia di muka bumi.Ibadah sebagai rutinitas yang kita lakukan tak menjadikan kita mengenal tuhan sejauh itu menuntut pamrih.

Seperti sabda Nabi “barang siapa mengenal dirinya, maka dia akan mengenal Tuhannya”, menginspirasi buku ini degan judul yang sama “Yang Mengnal Dirinya Yang Mengenal Tuhannya”. Buku yang dalam bahasa arabnya berjudul “Fihi ma Fihi” dan terjemahan Inggisnya berjudul “Signs of The Unseen: The Discourses of Jalaluddin Rumi”, mengajak kita untuk mengenal eksistensi  hidup dan  mengenal Tuhan dari dalam diri. Salah satu maha karya  Jalaluddin Rumi ini, mengajak kita secara tak langsung untuk berdialog bersama sang sufi, dan berfikir secara logis tentang keberadaan manusia dan Tuhannya. Dengan cara apapun manusia membayangkan wujud tuhannya, maka Dia akan tetap berbeda dari apa yang di bayangkan, karena tak mungkin Tuhan mirip dengan ciptaannya. Manusia sebagai makhluk yang paling sempurna di bumi, merupakan landasan manusia untuk mengenal Tuhannya melalui dirinya sendiri.

Buku yang sangat menarik untuk pengembangan diri dari sisi religius, mengajak kita menggunakan pemahaman-pemahaman rasional. Meski penggunaan bahasa yang rumit sebagai mana bentuk-bentuk puisi arab, sehingga perlu konsentrasi untuk membaca dam memahami tiap kalimat.  Yang menurut saya perlu pembacaan berulang-ulang untuk membaca tiap fase-nya agar pemahaman yang kita tanggap sesuai dengan maksud sang sufi.
Jalaluddin Rumi bernama lengkap Maulana Jalaluddin Muhammad, seorang penyair sufi lahir pada tahun 1207 M di Balkhi, bagian utara Afganistan. Karya-karyanya lebih banyak dalam bentuk puisi berbahasa Persia.

2 comments:

Unknown said...

ah, jangan ngacoh bozz..
ini buku berat! aku ragu klo anda sudah baca..a

Unknown said...

hahahah saking beratnya..ga' pernah selesai buku ini di baca semenjak 3tahun lalu. klo anda blum memilikinya, anda boleh mendapatkannya dari saya.. opiqness