MENCIPTAKAN NILAI, KEPUASAN dan LOYALITAS PELANGGAN (Hasmira)
Nilai pelanggan atau nilai customer atau customer value adalah selisih antara manfaat yang diperoleh
customer dari suatu produk atau jasa dengan upaya dan pengorbanan yang
dilakukannya untuk mendapatkan dan menggunakan produk itu.Suatu produk atau
jasa yang dibeli customer dari perusahaan semakin memuaskan jika pelanggan itu mendapatkan value yang tinggi.
Tujuan
utama dalam memasarkan produk dari sebuah perusahaan adalah pelanggan,dan untuk
mendapatkan pelanggan yang diinginkan perusahaan harus mampu menciptakan nilai
dari dari produk yang pasarkan tersebut. Manajer yang meyakini bahwa pelanggan
adalah satu-satunya “pusat laba” sejati perusahaan menganggap bahwa diagram
tradisional berbentuk piramid dimana presiden berada padapuncaknya,
manajemen ditengah, dan orang-orang
garis depan dan pelanggan pada bagian bawah sudah ketinggalan jaman. Dan
perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang membalik diagram tersebut
dimana pelangganlah yang berada pada manajemen puncak, urutan berikutnya adalah
orang-orang garis depan yang memenuhi, melayani, dan memuaskan pelanggan.
Dibawahnya terdapat manajer menengah, yang tugasnya mendukung orang-orang garis
depan sehingga mereka dapat melayani pelanggan dengan baik. Serta manajer
disemua tinggkat harus terlibat secara prinbadi dalam mengetahui, memenuhi, dan
melayani pelanggan.
Dan
sebagimana diketahui pula bahwa tujuan dari suatu bisnis adalah untuk
menciptakan para pelanggan yang akan merasa puas. Terciptanya kepuasaan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya
hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya menjadi harmonis sehingga
memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya kesetiaan
terhadap merek serta membuat suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word of
mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan (Tjiptono, 2000 : 105).
Menurut
Tjiptono(2000 : 110) loyalitas konsumen adalah komitmen
pelanggan terhadap suatu merek, toko atau pemasok berdasarkan sifat yang sangat
positif dalam pembelian jangka panjang. Dari pengertian ini dapat diartikan
bahwa kesetiaan terhadap merek diperoleh karena adanya kombinasi dari kepuasan
dan keluhan. Sedangkan kepuasan pelanggan tersebut hadir dari seberapa besar
kinerja perusahaan untuk menimbulkan kepuasan tersebut dengan meminimalkan
keluhan sehingga diperoleh pembelian jangka panjang yang dilakukan oleh
konsumen.
Loyalitas pelanggan sangat penting artinya bagi perusahaan
yang menjaga kelangsungan usahanya maupun kelangsungan kegiatan usahanya.
Pelanggan yang setia adalah mereka yang sangat puas dengan produk dan pelayanan
tertentu, sehingga mempunyai antusiasme untuk memperkenalkannya kepada siapapun
yang mereka kenal. Selanjutnya pada tahap berikutnya pelanggan yang loyal tersebut akan memperluas “kesetiaan” mereka pada
produk-produk lain buatan produsen yang sama. Dan pada akhirnya mereka adalah
konsumen yang setia pada produsen atau perusahaan tertentu untuk selamanya.
Philip Kotler (2001) menyatakan bahwa loyalitas tinggi adalah pelanggan yang
melakukan pembelian dengan prosentasi makin meningkat pada perusahaan tertentu
daripada perusahaan lain.
Dalam upaya untuk mempertahankan pelanggan,mereka harus
mendapatkan prioritas yang lebih besar dibandingkan untuk mendapatkan pelanggan
baru. Oleh karena itu, loyalitas pelanggan berdasarkan kepuasan murni dan
terus-menerus merupakan salah satu aset terbesar yang mungkin didapat oleh
perusahaan.
Memaksimalkan Nilai Seumur Hidup Pelanggan
1.
Pemasaran adalah seni menarik dan mempertahankan
pelanggan yang menguntungkan.
2.
Tiga tipe palanggan yang terkait dengan keuntungan:
a.
Pelanggan besar (laba rendah, menuntut pelayana lebih dan diskon besar)
b.
Pelanggan kecil (membayar harga
penuh namun biaya transaksinya tinggi, mengurangi profitability)
c.
Pelanggan menengah (menerima layanan bagus, membayar hampir penuh dan
sering kali paling menguntungkan)
3.
Profitabilitas pelanggan
a.
Profitabilitas pelanggan adalah orang, rumah tangga atau perusahaan yang
sepanjang waktu menhasilkan aliran pendapatan yang melebihi jumlah aliran biaya
perusahaan yang ditoleransi untuk menarik, menjual, dan melayani pelanggan
tersebut.
b.
Analisis profitabilitas pelanggan:
·
Analisis profitabilitas pelanggan paling baik adalah penentuan biaya
berdasarkan aktivitas
·
Pelanggan dibagi atas tiga kelompok laba: pelanggan platinum, pelanggan
emas, dan pelanggan timbal.
c.
Portofolio pelanggan
·
Terkait dengan kelompok pelanggan yang didevinisikan berdasarkan loyalitas,
profitabilitas, dan faktor lainnya
·
Merupakan kombinasi rekan, teman, dan mitra. Masing-masing memiliki
kebutuhan produk, kegiatan pembelian, penjualn, aktivitas pelayanan serta biaya
akuisisi dan keuntungan kompetitif yang berbeda.
·
Perusahaan merangkai portofolio individu yang berkolerasi negatif.
4.
Mengukur nilai seumur hidup pelanggan
a.
Menggambarkan nilai sekarang bersih ( net persent value) dari aliran dana
masa depan yang diharapkan sepanjang pembelian seumur hidup pelanggan.
b.
Salah satu contoh perhitungan adalah CLV yang memeberi kerangka kerja
kuantitatif resmi untuk merencanakan investasi pelanggan dan membantu pemasar
mengadopsi perspektif jangka panjang.
MENGEMBANGKAN HUBUNGAN PELANGGAN (Hariyati Haidir)
Memaksimalkan nilai pelanggan berarti mengembangkan
hubungan pelanggan untuk jangka panjang. Perusahaan telah meninggalkan
pemasaran massal yang tidak efisien dan beralih ke pemasaran presisi yang
dirancang untuk membangun hubungan pelanggan yang kuat. Ekonomi saat ini
didukung oleh bisnis informasi. Informasi itu sendiri mempunyai kelebihan dalam
hal mudah didiferensiasikan, disesuaikan, dipersonalisasikan, dan dikirimkan sepanjang jaringan dengan
kecepatan yang mengagumkan.
Manajemen
Hubungan Pelanggan (Customer Relationship Management, CRM) dirancang untuk
meningkatkan hubungan antara perusahaan dan pelanggan, meningkatkan loyalitas
pelanggan dan kepuasan dari manajemen baru. Adapun tingkat layanan pelanggan
perusahaan e-commerce era dalam meningkatkan daya saing usaha memainkan peranan
penting, yaitu sebagai berikut:
1. produksi CRM, karakteristik dan
implikasi (Sebuah generasi) CRM
2. Fitur Nasabah Niaga Manajemen
Hubungan Elektronik Baru
3. CRM konotasi
Sasaran utama dari CRM adalah untuk
meningkatkan pertumbuhan jangka panjang dan profitabilitas perusahaan melalui
pengertian yang lebih baik terhadap kebiasaan (behavior) pelanggan. CRM bertujuan untuk
menyediakan umpan balik yang lebih efektif dan integrasi yang lebih baik dengan
pengendalian return on investment (ROI) di area ini. CRM mencakup metoda dan teknologi yang digunakan perusahaan untuk
mengelola hubungan mereka dengan pelanggan. Informasi yang disimpan untuk
setiap pelanggan dan calon pelanggan dianalisa dan digunakan untuk tujuan ini.
Proses otomasi dalam CRM digunakan untuk menghasilkan personalisasi pemasaran
otomatis berdasarkan informasi pelanggan yang tersimpan di dalam sistem.
Sebuah
sistem CRM harus bisa menjalankan fungsi:
·
Mengidentifikasi faktor-faktor yang
penting bagi pelanggan.
·
Mengusung falsafah customer-oriented
(customer centric)
·
Mengadopsi pengukuran berdasarkan sudut
pandang pelanggan
·
Membangun proses ujung ke ujung dalam
melayani pelanggan
·
Menyediakan dukungan pelanggan yang
sempurna
·
Menangani keluhan/komplain pelanggan
·
Mencatat dan mengikuti semua aspek dalam
penjualan
·
Membuat informasi holistik tentang
informasi layanan dan penjualan dari pelanggan.
Menciptakan
hubungan yang kuat dan erat dengan pelanggan adalah mimpi semua pemasar dan hal
ini sering menjadi kunci keberhasilan pemasaran dalam jangka panjang.
Perusahaan yang ingin membentuk ikatan pelanggan yang kuat harus memperhatikan
sejumlah pertimbangan yang beragam.
§ Menciptakan
produk, jasa dan pengalaman yang unggul bagi sasaran
§ Mengikutsertakan
partisipasi lintas-departemen dalam merencanakan dan mengelola
§ Menilai
potensi progam frekuensi dan progam pemasar klub
§ Menjalankan
progam yang mengakui karyawan yang bagus
Database Pelanggan & Pemasaran
Database
Marketing
pada era digital saat ini tidaklah lengkap jika tidak ditunjang dengan
teknologi informasi. Tanpa database, khususnya database mengenai pelanggan
ibarat komandan yang maju perang tanpa dibekali dengan daftar nama
prajurit maupun peta pertempuran. Adapun software database antara lain adalah:
Ms. Access, MySQL, Oracle, SQL Server. Dan berikut adalah langkah-langkah untuk
mendesain sebuah database:
1.
Analisis Persyaratan
2.
Desain Database Konseptual
3.
Desain Database Logika
4.
Perbaikan Skema
5.
Desain Database Fisik
6.
Desain Aplikasi dan Keamanan
Banyak
perusahaan ingin usaha pemasaran mereka menjadi cepat dan hemat waktu. Dalam
hal ini memiliki database pemasaran yang lengkap sangatlah berguna untuk
informasi lengkap data pelanggan. Dengan menggunakan sistem database pemasaran
yang terintegrasi antar data customer dengan data yang lainnya (seperti : data
pemesanan, data informasi lengkap customer, dll) menjadi satu kesatuan data ke
dalam bentuk database elektronik.
Nama,
alamat, telepon, email dan kota customer dimasukkan ke dalam data customer.
Perincian mengenai barang / jasa yang dibutuhkan dan dipesan oleh customer, itu
masuk ke dalam data pemesanan. Data pemesanan itu pun terbagi menjadi beberapa
data berdasarkan dari jenis barang / jasa yang dipesan. Beberapa data pemesanan
tersebut dan data customer kemudian terintegrasi menjadi satu bentuk gabungan
database dengan menggunakan sistem managemen database. Database pelanggan yang
baik akan sangat bermanfaat untuk menunjang sistem Customer Relation Management
(CRM) yang akan membantu perusahaan untuk menjadi lebih produktif.
Sistem CRM akan membatu perusahaan antara lain untuk:
Sistem CRM akan membatu perusahaan antara lain untuk:
-
mengingatkan kapan akan mengirim email atau brosur,
- menyimpan
data sejarah dari pelanggan
-
catatan panggilan telpon
- jumlah
komplain
- jumlah
pembelian dan cara pembayarannya
- dan
sebagainya
APA YANG
MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN?
(Hukmal)
Pengertian Konsumen adalah: study tentang
bagaimana individu, kelompok, dan organisasi
memilih, membeli dengan menggunakan bagaimana jasa atau ide atau
pengalaman untuk memuaskan kebutuhan keinginan konsumen atau customer lainnya, serta
yang mempengaruhi prilaku konsumen yaitu:
A.
Factor budaya
dimana factor
tersebut suatu dasar determinan untuk keinginan dan prilaku seseorang serta di
pengaruhi oleh pemasaran multicultural tumbuh dari riset pemasaran yang
teliti,yang mengungkapkan etnik dengan demokrafis yang berbeda yang selalu
member respons fositif terhadap iklan dalam pasar social.
Dalam factor
budaya ada 3 tren yang dapat mempengaruhi permintaan dari ketiga tersebut dapat
meningkatkan dan mengurangi konsumen
yaitu :
Dalam mengurangi
permintaan sebagai berikut :
a.
Pertumbuhan
rumah tangga berpendapatan rendah yang lebih tinggi,dimana ibu tunggal
mempunyai median pendapatan tahunan kurang dari $27000, kira-kira tumbuh 14%
sampai 2110.
b.
Disparitas
kekayaan yang semakin lebar,dimanapenghasilan pribadi atas 90000 menjadi naik
16% menjadi 119,9 juta
c.
Jumlah
pria yang mendaftar keperguruan tinggi menurun,dimana pada tahun 2004 rata-rata
lulusan perguruan tinggi yang bekerja penuh menerima gaji dua kali lipat
daripada smu yang kerja penuh dan punya skill khusus sehingga menimbulkan rasa
malas utuk melanjutkan perguruan tinggi lagi.
Dalam
meningkatkan permintaan sebagi berikut :
a.
Rasa
beli wanita meningkat dimana wanita menduduki 52% dari seluruh posisi frofesional
atau manajerial serta 64% posisi penjualan dan pekerjaan wanita meningkat.
b.
Peningkatan
jumlah orang kaya,dimana ekonominya
berbasis pengethuan terus tumbuh yang mencakup banyak pekerjaan kerah putih dan
pengusaha yang terus meraup banyak frofit.
c.
Populasi
baby Boomer menua dimana penjualan mempresentasekan 26% popuasinya dan
mengendalikan sepertiga kekayaan Negara meliputi: hispanik amerika, afrika dan
asia, bahkan eropa pun bisa di dalamnya,
B.
Faktor social
Oleh sebab itu
salin factor budaya, factor social seperti kelompok referensi, kekelurgaan
dalam peran social mempengaruhi prilaku pembelian kelompok yaitu :
Kelompok
refrensi/kelompok refrensi (refrence group) seseorang adalah semua
kelompok mempunyai pengaruh
langsung ataupun pengaruh tidak langsung
pada sikap dan prilaku orang di mana kelompok adalah kelompok ke anggotaan yang
mempunyai 2 golongan yaitu kelompok
skunder dan kelompok primer.
a.
Kelompok
skunder adalah; kelompok yang persatuan perdagangan deng ]an intraksi kurang
tapi resmi
b.
Kelompok
primer adalah: kelompok yang intraksi terus-menerus tetapi tidak resmi seperti
keluarga,tetangga,dan rekan kerja.sedangakan dalam kelompok refrensi mempengaruhi
anggata 3 cara yaitu:
1. Kelompok aspirasional (aspirational
group) adalah kelompok yang ingin di ikutin oleh orang itu.
2. kelompok disosiatif (dissocative
group) adalah kelompok yang nilai dan prilakunya di tolak oleh orang tersebut.
3. pemimpin opini adalah orang yang
menawarkan nasihat atau imformasi imformal tentang produk tertentu dapat di
gunakan untuk kepercayaa diri yang tinggi aktif secara social dan trlibat dalam
kategori produk.pemimpin opini memiliki kepercayaan diri sangat tinggi dan relative
social dan terlibat dalam kategori produk.
Dalam system
kekeluargaan adalah: organaisasi
pembelian konsumen yang paling penting dala masyarakat karena keluarga yang
mempresentasekan kelompok resensi utama yang berpengaruh sehingga terbagi dua
kelompok yaitu:
a.
Keluarga
orientasi yaitu; kelompok yang terdiri dari ortu,dansaudara kandung di mana
mereka mendapat orientasi politik serta agama karena ambisi rasa ekonomi dan
harga diri dalam produk system pemasaran
b.
Keluarga
prokreasi yaitu terdiri pasangan anak-anak dimana keterlibatan ortu dalam
pembelian sangat beragam kategori produk yang berlaku.
C.
Factor pribadi
a.
Usia dan tahap dalam
siklus hidup
pembeli,pekerjaan
dalam keadaan ekonomi, kepribadian dalam konsep diri dan gaya hidup yang punya
nilai. Usia dan tahap siklus hidup di pengaruhi oleh konsumsi dan jumlah usia
serta jenis kelamin orang dalam rumah tangga pada waktu tertentu.
b.
Pekerjaan dan
keadaan ekonomi
di mana pemasar
berusaha mengindetifikasikan kelompok pekerjaan yang mempunyai minat di atas
rata-rata terhadap produk dan jasa mereka
dan menghantarkan produk khusus untuk kelompok pekerjaan
tertentu,pilihan produk sangat mempengaruhi keadaan ekonomi,penghasilan yang dapat
di belanjakan (tingkat, stabilitas, dan
pola waktu termasuk presentase asset likuid), utang, kekuatan pinjaman, dan
sikap terhadap pengeluaran dan tabungan.
c.
Kepribadian dan
konsep diri
Dimana mempunyai
krakteristik mempengaruhi prilaku pembeli, Dengan kpribadian sebagai kumpulan
sifat psikologis manusia yang relative konsistem dan tahan lama. Kepribadian
merk sebagai bauran sifat manusia merk tertentu.
Kepribadian merk
mengindetifikasikan sifat-sifat yaitu:
1.
Ketulusan
(sincerity), membumi, jujur, sehat dan ceria
2.
Kegembiraan (excitement),
berani, bersemangat, imajinatif dan modern.
3.
Kompetensi
(Competence), kelas atas dan menarik
4.
Kesempurnaan
(sophisticated), kelas atas dam menarik
5.
Ketahanan
(ruggedness), petualang dan tangguh.
PROSES PSIKOLOGIS
KUNCI (Miswar)
Proses Psikologis Kunci yakni suatu proses memahami
perilaku konsumen atau karakteristik konsumen sehingga menghasilkan proses pengambilan
keputusan dan keputusan akhir pembelian.Tugas pemasar adalah memahami apa yang
terjadi dalam kesadaran konsumen antara kedatangan rangsangan pemasaran dari
luar dan keputusan pembelian akhir.
Ada 4
proses psikologis kunci diantarax :
· Motivasi
Suatu dorongan akan kebutuhan sampai
tingkat intensitas yang cukup sehingga kita mau bertindak. Ada 3 teori tentang
motivasi manusia yakni teori Sigmund Freud, Abraham Maslow, dan Frederick
Herzberg.
1.
Teori Sigmund
Freud Mengasumsikan
bahwa kekuatan psikologis yang membentuk perilaku seseorang sebagian besar
adalah ketidaksadaran dan bahwa seseorang tidak dapat memahami secara penuh
motivasinya sendiri.
2.
Teori Abraham
Maslow Menjelaskan
mengapa orang didorong oleh kebutuhan tertentu pada waktu tertentu. Jawabannya
adalah bahwa kebutuhan manusia diatur dalam hierarki dari yang paling menekan
sampai yang paling tidak menekan kebutuhan psikologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan
social, kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri.
3.
Teori Frederick
Herzberg Teori
Herzberg mempunyai dua implikasi. Pertama, penjual seharusnya melakukan yang
terbaik untuk menghindari ketidakpuasan. Meskipun hal ini tidak akan
mengakibatkan produk tidak mudah terjual.Kedua, penjual harus mengidentifikasi
setiap kepuasan atau motivator utama pembelian dipasar dan kemudian memasok
mereka.
·
Persepsi
Orang yang termotivasi siap
bertindak. Bagaimana ia bertindak dipengaruhi oleh pandangannya tentang
situasi. Dalam pemasaran, persepsi lebih penting daripada realitas, karena
persepsi konsumen mempengaruhi perilaku aktual konsumen. Persepsi (perception) adalah proses dimana kita memilih, mengatur dan
menerjemahkan masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang berarti.
·
Pembelajaran
Ketika kita bertindak, kita
belajar. Pembelajaran (learning)
mendorong perubahan dalam perilaku kita yang timbul dari pengalaman.Sebagian
besar perilaku manusia dipelajari, meskipun sebagian besar pembelajaran itu
tidak disengaja. Ahli teori pembelajaran percaya bahwa pembelajaran dihasilkan
melalui interaksi doongan, rangsangan, pertanda, respons dan penguatan.
·
Memori
Semua informasi dan pengalaman
yang kita hadapi ketika kita menjalani hidup dapat berakhir dimemori jangka
panjang kita. Memori adalah proses yang sangat konstruktif, karena kita tidak
mengingat informasi dan kejadian secara lengkap dan akurat.Sering kita
mengingat beberapa keeping dan potongan dan mengisi sisanya berdasarkan hal
lain yang kita ketahui. Meskipun demikian,memori sering kali menjadi
rekonstruktif dan konsumen bias mengingat pengalaman dengan sebuah merek secara
berbeda dari fakta sebenarnya akibat adanya intervensi factor atau kejadian
lain.
Proses
Keputusan Pembelian: Model
Lima Tahap
Proses psikologis dasar memainkan peranan penting
dalam memahami bagaimana konsumen benar-benar membuat keputusan pembelian
mereka. Periset pemasaran telah mengembangkan “model tingkat” proses keputusan
pembelian konsumen melalui lima tahap: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternative, keputusan pembelian dan
perilaku pascapembelian.
·
Pengenalan
Masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli
menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal
atau eksternal.Dalam rangsangan internal dari kebutuhan normal manusia seprti
rasa lapar,haus,seks naik ketingkat maksimum dan menjadi dorongan; atau
kebutuhan bisa timbul akibat rangsangan eksternal yakni misalnya seseorang
mengagumi mobil baru tetangga atau melihat iklan televise untuk liburan kesuatu
tempat,yang memicu pemikiran tentang kemungkinan melakukan pembelian.
·
Pencarian
Informasi
Setiap sumber informasi melaksanakan fungsi
yang berbeda dalam mempengaruhi keputusan pembelian.Sumber komersial biasanya
melaksanakan fungsi legitimasi atau evaluasi. Misalnya, dokter sering
mempelajari obat-obat baru dari sumber komersial tetapi beralih ke dokter lain
untuk sumber evaluasi.
· Evaluasi Alternatif
Bagaimana konsumen memproses informasi
merek kompetitif dan melakukan penilaian nilai akhir? tidak ada proses tunggal
yang digunakan oleh semua konsumen, atau oleh seorang konsumen dalam semua
situasi pembelian. Ada beberapa proses, dan besar model terbaru melihat
konsumen membentuk sebagian besar penilaian secara sadar dan rasional.
· Keputusan Pembelian
Dalam tahap evaluasi,konsumen membentuk
preferensi antarmerek dalam kumpulan pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk
maksud untuk membeli merek yang paling disukai. Dalam melaksanakan maksud
pembelian, konsumen dapat membentuk lima subkeputusan:
Merek (merek A), penyalur (penyalur 2); kuantitas
(satu computer), waktu (akhir minggu), dan metode pembayaran (kartu kredit).
Keputusan konsumen untuk
memodivikasi,menunda, atau menghindari keputusan pembelian sangat dipengaruhi
oleh resiko anggapan. Konsumen dapat menilai banyak jenis risiko dalam membeli
dan mengkonsumsi sebuah produk:
1.
Risiko
fungsional: produk
tidak bekerja
2.
Risiko fisik: Produk mengancam
kesejahteraan atau kesehatan fisik pengguna atau orang lain.
3.
Risiko keuangan:
Produk
tidak layak untuk harga yang dibayarkan.
4.
Risiko social: Produk
menimbulkan rasa malu dari orang lain.
5.
Risiko
psikologis: Produk
mempengaruhi kesehatan jiwa pengguna.
6.
Risiko waktu: Kegagalan produk
menghasilkan biaya peluang untuk menemukan produk memuaskan lainnya.
·
Perilaku Pascapembelian
Tugas pemasar tidak berakhir
dengan pembelian. Pemasar harus mengamati kepuasa pascapembelian, tindakan
pascapembelian dan penggunaan produk pascapembelian.
1.
Kepuasan
pascapembelian Kepuasan
merupakan fungsi kedekatan antara harapan dan kinerja anggapan produk. Jika
kinerja tidak memenuhi harapan, konsumen kecewa; jika memenuhi harapan, konsumen
puas; jika melebihi harapan konsumen sangat puas.
2.
Tindakan
pascapembelian Jika
konsumen puas, ia mungkin ingin membeli produk itu kembali. Pelanggan yang puas
juga cenderung mengatakan hal-hal baik tentang merek kepda orang lain.
3.
Penggunaan dan
penyingkiran pascapembelian Pemasar juga harus mengamati bagaimana
pembeli menggunakan dan menyingkirkn produk. Pendorong kunci frekuensi
penjualan adalah tingkat konsumen produk-semakin cepat pembeli mengkonsumsi
sebuah produk, semakin cepat mereka kembali ke pasar untuk membelinya kembali.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN (Jumaeni)
Keputusan
konsumen untuk membeli atau tidak membeli suatu produk atau jasa merupakan
saatyang penting bagi pemasar. Keputusan ini dapat menandai apakah suatu
strategi pemasaran telah cukup bijaksana, berwawasan luas, dan efektif, atau
atau apakh kurang baik direncanakan atau keliru menetapkan sasaran. Keputusan
merupakan seleksi terhadap dua pilihan alternative atu lebih.
Riset
konsumen eksperimental mengungkapkan bahwa menyediakan pilihan bagi konsumen
ketika sesungguhnya tidak ada satu pun pilihan, dapat dijadikan strategi bisnis
yang tepat, strategi tersebut dapat meningkatkan penjualan dalam jumlah yang
sangat besar.
Tingkat Pengambilan Keputusan Konsumen
Terdapat tiga tingkatan
pengambilan keputusan konsumen spesifik, yaitu:
1. Pemecahan
malsalah yang luas, konsumen membutuhkan berbagai informasi untuk menetapkan
serangakaian kriteria yang berguna menilai merek-merek tertentu dan banyak
informasi yang sesuai mengenai setiap merek yang akan dipertimbangkan.
2. Pemecahan
masalah yang terbatas, konsumen total menetapkan kritaria dasar untuk menilai
ketegori produk dan berbagai merek dalam kategori tersebut.
3. Perilaku
sebagai konsumen yang rutin, konsumen telah mempunyai beberapa pengalaman
mengenai kategori produk dan serangkaian kriteria yang ditetapkan dengan baik
untuk menilai berbagai merek yang sedang mereka pertimbangkan.
Model Keputusan: Empat pandangan mengenai pengambilan keputusan konsumen:
Teori-teori pengambilan keputusan
komsumen bervariasi, tergantung kepada sumsi
mengenai sifaft-sifat manusia. Terdapat empat pandangan atas pengambilan
keputusan konsumen:
1.
Pandangan ekonomi, konsumen
sering dianggap sebagai pengambil keputsan yang rasional.
2.
Pandangan pasif, menggambarkan
konsmen sebagai orang yang pada dasarnya tunduk pada kepentingan melayani diri
dan usaha promosi para pemasar. Para konsumen dianggap senbagai pembali yang
menurutkan kata dan irasional.
3.
Pandangan kongnitif, menggambarkan konsumen berada diantara
pandangan ekonomi dan pandangan pasif yang ekstrim, yang tidak (atau tidak
dapat) memperoleh pengetahuan yang mutlak mengenai semua alternatif produk yang
tersedia dan karena itu tidak dapat mengambil keputusan yang sempurna, namun
secara aktif mencari informasi dan berusaha mengambil keputusan yang memuaskan.
4.
Pandangan emosiaonal, mengambil
keputusan yang emosional atau implusive (menurutkan dasakan hati).
Model Pengambilan Keputusan Konsumen
Model dalam pengambilan keputusan
mempunyai tiga komponen utama yaitu:
1. Masukan (input), komponen
ini mempunyai berbagai pengaruh luar yang berlaku sebagai sumber informasi
mengenai produk tertentu dan mempengaruhi nilai-nilai, sikap dan perilaku
konsumen yang berkaitan dengan produk. Yang utama dalam faktor masukan ini
adalah berbagai kegiatan bauran pemasaran dan pengaruh sosial budaya di luar
pemasaran.
2. Proses, komponen
ini berhubungan dengan cara konsumen mengambil keputusan. Tndakan pengambilan
keputusan konsumen terdiri dari tiga tahap yaitu:
a.
Pengenalan kebutuhan
b.
Penelitian sebelum pembalian
c.
Penilaian sebagai alternative
Faktor-faktor yang dapat
meningkatkan pencarian informasi sebelum pembalian yaitu:
a. Faktor-faktor
produk (lamanya waktu antar pembelian, perubahan model produk, perubahan harga,
jumlah pembelian, harga yang tinggi, merk alternatif yang banyak, berbagai macam
keistimewaaan)
b. Faktor
situasi (pengalaman, dapat diterima secara sosial, pertimbangan yang
berhubungan dengan nilai)
c. Faktor
produk (karakteristik demografis konsumen, kepribadian).
Berbagai
isu dalam mengevaluasi alternatif, yaitu:
a. Rangkaian merek yang diminati,
mengacu pada merek-merek khusus yang dipertimbangkan konsumendalam melakukan
pembalian dalam kategori produk tertentu.
b. Kriteria yang dipakai untuk
mengevaluasi merek, merupakan rangkaian merek yang
diminati biasanya dinyatakan dari sudut sifat-sifat produk yang penting
c. Consumen desicion rules, merupakan
prosedur yang digunakan oleh konsumen untuk memudahkan pemilihan merek
d. Gaya hidup sebagai suatu strategi
pengambilan keputusan konsumen, berpengaruh
pada berbagai perilaku khusus konsumen sehari-hari.
e. Incompkete information and
noncomparable alternatives, dalam berbagai
situasi pilihanpara konsumen menghadapi informasi yang tidak lengkap sebagi
dasar unsur yang hilang
f. Series ovf desicion (serangkaian
keputusan), dalam suatu pembelian dapat mencakup sejumlah
keputusan
g. Aturan pengambilan keputusan
dan strategi pemasaran, pengertian
menganai kaidah keputusan mana yang akan digunakan konsumen dalam memilih
produk atau jasa tertentu sangat berguna bagi pemasar yang berkepentingan untuk
merumuskan program promosi
h. Visi konsumsi, sebagai
gambaran pengambilan keputusan yang tidak ortodoks, tetpi mungkin sekali
akuratdalam situasi kurangnya pengalaman konsumen dan tidak terstrukturnya
masalh dengan baik, maupun dalam situasi yang diliputi emosi yang dalam.
3. Keluaran (output), komponen
ini menyangkut dua kegiatan pasca pembelianyang berhubungan erat antara
perilaku pemelian dan penilaian pasca pembalian. Tujuan dari dua keegiatan ini
adalah untuk meningkatkan kepuasan konsumen terhadap pembeliannya.
Nama Anggota:
1.
Hasmira
(10.12.053)
2.
Hariyati Haidir
(10.12.051)
3.
Hukmal
(10.12.054)
4.
Miswar
(10.12.057)
5.
Jumaeni
(10.12.055)
No comments:
Post a Comment