Judul: "Personality Plus"
Penulis: Florence Littauer
Penerbit: Binarupa Aksara
Tahun terbit: 1996
Tempat terbit: Jakarta
Deskripsi fisik: 370 halaman, 18 cm.
Peresensi: Hukmal (10.12.054)
Seorang
yang terdiri dengan banyak cairan darah, biasanya sanguinis, empedu
kuning dengan koleris, phlegmatis diwakili dengan lendir, dan melankolis
diwakili dengan empedu hitam. dan master altruis apabila memiliki
dominasi yang seimbang dari keempatnya.
Di
dalam buku tersebut ke-4 sifat ditulis (sekaligus utk menunjukkan emosi
yang menonjol dari masing2 sifat!?) sebagai Sanguinis Populer (periang,
ekspresif, spontan, populis), Melankolis Sempurna (analitis, teratur,
perasa,perfeksionis), Koleris Kuat (bakat pemimpin, percaya diri,
persuasif, kemauan kuat), dan Phlegmatis Damai (rendah hati, tenang,
sabar, seimbang). Pengelompokan tsb, mula-mula ditetapkan oleh
Hippocrates, 2400 tahun lalu. IMHO, isi buku-nya sangat well-organized.
Pada
bagian I dipaparkan bahwa setiap orang membawa 'ke-unik-an'
masing-masing. Dan perlu-nya masing-masing utk tahu ke-unik-an diri
sendiri dan memahami ke-unik-an orang lain. Hingga kita sendiri tahu
segi positif mana yang perlu ditonjolkan dan segi negatif mana yang
perlu disingkirkan. Dan punya kesadaran bahwasanya,"hanya karena orang
lain berbeda tidak berarti bahwa mereka salah". Dan dilanjutkan dengan
soal-soal utk uji profil kepribadian secara cepat.
Pada bagian II,
dengan judul bab yang menarik dan terasa kita diajak utk menikmati
potensi dari masing-masing sifat tsb. Dengan kalimat ajakan dipaparkan:
"Mari kita bersenang-senang dengan Sanguinis Populer", "Mari
terorganisasi dengan Melankolis Sempurna", "Mari kita Maju dengan
Koleris Kuat", "Mari kita Rileks dengan Phlegmatis Damai. Sementara pada
bagian III dipaparkan cara untuk mengatasi kelemahan pribadi kita.
Secara umum dari ke-4 sifat tsb. ada sifat-sifat yang berlawanan yakni
antara Sanguinis-Melankolis dan Koleris-Phlegmatis. Pada bagian III ini,
diterangkan masalah berikut cara mengatasi-nya dari masing-masing
sifat. Bahwa Sanguinis Populer perlu diorganisir, Melankolis Sempurna
perlu digembirakan, Koleris Kuat perlu diperlunak, dan Phlegmatis Damai
perlu dimotivasi.
Masuk
ke bagian IV adalah hal yang sangat menarik. Di bagian ini dijelaskan
'campuran' dari sifat-sifat tsb dan apa hasilnya? Dan dilanjutkan masuk
ke hal tentang hubungan dengan orang lain --yg notabene punya keunikan
sifat-- ttg cara mengenali perbedaan pada orang lain dan cara
menyesuaikan diri dengan orang lain.
Tentang
campuran dikategorikan menjadi tiga macam, campuran alami, campuran
pelengkap, dan campuran berlawanan. Yang tergolong campuran alami adalah
Sanguinis/Koleris --yang mana sama-sama mudah bergaul, optimistis,
verbalis-- dan Melankolis/Phlegmatis --yang mana sama-sama kalem,
pesimistik, tidak ingin jadi pusat perhatian--. Campuran
Sanguinis/Koleris memiliki potensi besar menjadi pemimpin dimana mampu
memberi pengarahan orang lain dan membuat mereka menikmati kerja. Dari
sisi negatif bisa menghasilkan orang yang sok berkuasa tetapi tidak tahu
apa yang dikatakan; suka memonopoli pembicaraan. Sementara campuran
Melankolis/Phlegmatis berpotensi membentuk pendidik besar dimana
kekuatan analitis, teratur dari Melankolis ditingkatkan kemampuan
Phlegmatis untuk menyesuaikan dengan yang lain dan menyajikan materi
dengan cara yang menyenangkan. Sisi negatif-nya ada kemungkinan
kesulitan dalam pembuatan keputusan.
Pada
campuran pelengkap --perpaduan yang sesuai dan melengkapi kekurangan
pada yg lain--, adalah campuran Koleris/Melankolis yang berorientasi
kerja dan campuran Sanguinis/Phlegmatis dalam pergaulan. Watak
Koleris/Melankolis adalah orang bisnis yang terbaik, karena perpaduan
kepemimpinan, motivasi, berorientasi tujuan (Koleris) dengan pikiran,
analitis, terjadwal (Melankolis). Tidak ada yang bisa melebihi perpaduan
ini untuk meraih kesuksesan!! Sementara campuran Sanguinis/Phlegmatis
menjadikan seorang sahabat yang paling baik. Watak Sanguinis membikin
ceria Phlegmatis, sebaliknya watak Phlegmatis dapat meredakan gejolak
emosi naik-turun dari Sanguinis.
Pada
campuran berlawanan dikatakan oleh Florence bahwa bisa membawa ke
permasalahn emosi, dimana muncul pertentangan batin pada diri seseorang.
Yang tergolong campuran ini adalah Sanguinis/Melankolis dan
Koleris/Phlegmatis. Contoh pada Sanguinis/Melankolis ketika watak
Sanguinis mengatakan,"Mari kita pergi untuk bersenang-senang" dan dalam
perjalanan sifat Melankolis mengekang kemajuannya. Pada
Koleris/Phlegmatis mempunyai konflik besar pada konteks "bekerja atau
tidak bekerja". Watak Phlegmatis ingin bersantai, sementara watak
Koleris merasa bersalah kalau tidak kerja untuk produktif. Bila merasa
memiliki jenis campuran ini, perlu disingkap watak mana yang lebih
dominan.
Pada
hubungan dengan orang lain (masih pada bagian IV), terdapat bab yang
menarik yaitu: bab 14: Tarikan yang Berlawanan. Seakan sunnatullah bahwa
apa yang berlawanan akan saling menarik berlaku juga dalam hubungan
antar manusia. Dan kebetulan antara si-penulis Florence dan Fred
(suaminya) memiliki kepribadian yang berlawanan. Watak istri adalah
Sanguinis sementara watak suami adalah Melankolis. Hingga merupakan
contoh yang jelas-jelas nyata dan cukup detail diterangkan oleh penulis.
Dan dari pengalaman penulis meneliti tentang watak-watak, diperoleh
bahwa, jarang menemukan orang dari watak yang sama saling menikahi
lainnya. Penulis mengatakan, "Ketika kami melihat kekuatan individu-
individu, kami tahu bahwa merupakan aset besar mempersatukan watak-watak
yang berlawanan. Karena orang Sanguinis periang bisa meningkatkan
semangat orang Melankolis. Karena orang Melankolis terorganisasi maka
membuat orang Sanguinis mendapat keutuhan. Setelah kami bisa mengerti
bahwa kekuatan seorang teman hidup mengisi kelemahan lainnya, kami bisa
bersyukur untuk perbedaan kami dan berhenti berusaha mengubah orang
lainnya." Pada bagian awal (bagian I) penulis menceritakan saat
masing-masing tidak/belum mengenal dan memahami watak dari pasangannya,
setiap muncul 'kesalahan' yang dirasa oleh salah satu di antara mereka
terhadap pasangannya, mereka saling menyalahkan dan berusaha untuk
mengubahnya. Dikatakan oleh penulis Selama bertahun-tahun Fred memahat
dan mengikis kegagalan saya -- dan saya secara teratur mengampelas
garis-garisnya yang salah. Tetapi tidak seorang pun di antara kami yang
makin membaik!" Dan mereka sadar bahwa hal tersebut bagaikan
masing-masing berusaha membuat kembali yang lain. Dan itu mustahil!!
Untuk mengurangi potensi konflik, tiap pasangan mula-mula harus memahami
watak mereka masing-masing yang saling bertentangan dan kemudian
berusaha antara satu dan lainnya agar hal-hal yang ekstrim ini bergerak
menuju titik tengah (berkompromi). Orang Sanguinis harus merapikan
kehidupannya, sementara orang Melankolis harus menyadari alangkah berat
hal itu untuk mereka lakukan. Orang Melankolis harus menurunkan
standarnya dan tidak merasa tertekan kalau didapat pasangannya adalah
orang yang tidak sempurna.
Pada
bagian akhir (bagian V), penulis menekankan pentingnya kekuatan
spiritual untuk menerima 'anugrah' watak kita masing-masing. Semestinya
kita bersyukur terhadap apa yang kita terima baik itu berupa kekuatan
maupun kelemahan pada diri kita. Kekuatan semestinya kita manfaatkan
sebaik-baiknya, sementara kelemahan merupakan semacam ujian yang harus
kita atasi. Dan bersyukur pula dengan beragam-nya watak-watak yang ada
disekeliling kita. Allah bisa menjadikan semua Sanguinis dan mendapat
banyak kesenangan, tetapi hanya sedikit yang akan dicapai. Dia bisa
menjadikan semua Melankolis dan semua serba teratur dan rapi, tetapi
tidak begitu gembira. Dia bisa menjadikan semua Koleris dan semua bakat
memimpin, tetapi tidak sabar karena tidak ada seorang pun yang akan
mengikuti. Dan Dia bisa menjadikan semua Phlegmatis dan mempunyai dunia
yang damai, tetapi tidak banyak antusiasme untuk hidup.
No comments:
Post a Comment