Laman

Akuntansi

Manajemen Pemasaran

Resensi Buku

Wednesday, December 21, 2011

Resensi: Merdeka Untuk Mengampuni


Judul: Merdeka Untuk Mengampuni

Penulis: Indri Magdalena Gautama
Penerbit: ANDI (Anak Didik Imanuel )
Peresensi: Erlin Sarungallo (10.12.048)


Buku ini Berisi bagaimana kita mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Ada satu hal yang dapat membawa kedamaian dalam hidup kita, yaitu dimana kita bisa memberikan pengampunan bagi orang yang bersalah kepada kita. Tetapi mengampuni bukanlah hal yang mudah yang dapat kita lakukan, memang untuk mengatakan sangatlah mudah, tetapi di saat kita akan mempraktekkan  tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Dari Buku ini saya  dapat mengetahui  Ada berapa macam hal yang menghambat kita untuk mengampuni yaitu :

Kesombongan
Orang yang sombong adalah orang yang tidak mampu melihat kelemahan dirinya sendiri. Orang-orang seperti ini selalu melihat kelemahan orang lain, tetapi kelemahannya sendiri  tidak bisa di lihat, dan orang seperti ini  mudah sekali untuk memberontak pada orang lain, selalu mengangap dirinya benar dan orang lain selalu salah. Orang seperti ini biasanya tidak mudah untuk menerima teguran.
Kekecewaan
Begitu banyak  orang yang kecewa dan kepahitan dengan sesamanya, mungkin hanya dengan permasalahan yang sepele, orang yang kepahitan itu seperti nyamuk mencoba untuk hinggap di tubuh orang yang sudah diolesi dengan autan, secara otomatis, nyamuk itu pasti mental. Hal yang sama akan terjadi pada diri orang yang menyimpan kekecewaan. Irih hati adalah awal kekecewaan . irih hati yang terus  dipelihara lama-kelamaan akan berubah menjadi kebencian. Irih hati artinya kita tidak suka melihat posisi orang lain yang lebih tinggi dari posisi kita.inilah yang sering kali terjadi dalam kehidupan kita.  Tidak ada kekecewaan yang datang tiba-tiba, tapi semunya itu di mulai kerana kita tidak menjaga kondisi hati kita.

Kepahitan
Hati yang sudah dikuasai kepahitan akan sulit untuk bisa melepaskan pengampunan  kepada orang lain.orang yang kepahitan biasanya menjadi orang yang gampang sekali tersinggung dan tertutup atau pemarah.
Dari buku ini juga  saya dapat mengetahui   bagaimana memasuki  hidup yang penuh kemerdekaan dengan cara berani mengampuni. Untuk mencapai hidup merdeka ada hal yang dapat dilakukan yaitu:

Mengasihi
Orang mudah menjadi kecewa, suami istri bias saling melukai, orang tua menyakiti serta mengecewakan anak-anaknya,. Semua itu terjadi karena kasih dalam diri mereka sudah menjadi dingin. Kasih yang dingin inilah yang menimbulkan kekecewaan. Mengasih memang tidak mudah, apalagi jika kita harus mengasihi orang-orang yang pernah melukai atau membuat kita kecewa.

Memberi
Kita biasa memberi tanpa mengasihi tetapi kita tidak akan pernah bisa mengasihi  tanpa memberi. Jika kita katakan kita mengasihi orang lain, tentulah kita akan melakukan yang terbaik untuknya.

Mengampuni
Dalam menjalin hubungan , banyak orang mengingini hubungan yang baik, tapi tidak mampuh menjalin hubungan yang baik. Dalam menjalin hubungan , banyak orang ingin menjalin hubungan  yang baik, tapi tidak mau belajar mengampuni  orang  lain . Maunya  menuntut orang untuk mengerti dan memahaminya, tapi dia sendiri tidak pernah mau belajar untuk mengerti dan memahaminya, Prinsip mengampuni bukanlah  sebuah pilihan bagi kita, tapi ini adalah sebuah jalan untuk dapat menjalin hubungan yang baik.

Dari buku ini kita dapat belajar  bagaimana cara untuk mengampuni, seperti Benci Tapi Rindu? Ini tidak perlu anda alami jika anda tahu rahasia hidup merdeka dalam pengampunan . jutaan orang  memendam sakit hati, kepahitan, dendam, bahkan akhirnya harus tergolek lemah karena digerogoti sakit penyakit. Semua ini menjadi satu indikasi betapa banyak orang hidup dengan menyimpan benci.
Kebenaran adalah anda dilahirkan untuk hidup merdeka. Dan kemerdekaan itu akan maksimal anda alami jika anda berani melepaskan pengampunan untuk orang-orang yang pernah melukai hati anda. Mungkin anda pernah mengalami rusaknya hubungan persahabatan hanya karena gengsi untuk meminta maaf atau anda pernah konflik berkepanjangan dan tidak terselasaikan. Inilah saat yang tepat untuk kita mulai memasuki hidup yang merdeka dalam pengampunan.

No comments: