Pengarang: Rick Riordan
Genre: Fantasy,
Mythology, Adventure
Tebal: 454 hlm ; 13 x 20
cm
Penerbit: Mizan Fantasi
Harga: Rp.54.000,-
Cetakan I: Desember 2009
Cetakan II: Februari 2010
Tanggal Beli: 7 Juni 2010
Peresensi:
Wahyudi Hasyim (10.12.078)
Buku
ini merupakan seri pertama dari kisah Percy Jackson yang berawal dari sini. Percy
Jackson adalah seorang anak laki-laki yang mengalami disleksia (yaitu penyakit
yang kesulitan
dalam mengolah kata-kata).
Karena seringnya ia pindah sekolah, akhirnya ia masuk di Sekolah untuk anak-anak
yang bermasalah.
Ketika
pada suatu hari, Sekolahnya mengadakan acara berkunjung ke museum, saat itulah
Percy Jackson melihat Guru Matematikanya berubah menjadi monster dan monster
itu dapat dimusnahkan dengan sebuah pulpen pemberian guru sejarahnya yang bisa
berubah menjadi pedang. Keanehan belum berhenti di sini. suatu ketika pada saat
sedang liburan, ibunya dihilangkan oleh seekor minotaur (monster dari Gunung
Olympus) dan Percy terpaksa harus pergi ke sebuah perkemahan musim panas di
perkemahan blasteran, tempat anak-anak keturunan dewa.
Di
perkemahan itu dikumpulkan seluruh anak Dewa - Manusia yang dikelompokkan ke
kabin-kabin mereka berdasarkan persamaan Dewa yang menjadi ayah atau ibu
mereka. Di sana juga terdapat makhluk-makhluk yang tidak pernah dibayangkan
Percy untuk bisa dilihat di dunia sekarang ini, seperti Satir,
centaurus, dan
pemimpin perkemahan itu sendiri adalah seorang Dewa. Rupanya, Percy adalah anak
dari Poseidon, sang penguasa lautan. Tetapi, Percy difitnah telah mengambil
“PETIR ASALI” milik Dewa Zeus, yang membuat Zeus mengungkapkan lagi dendamnya
kepada Poseidon. Percy bersama dua orang temannya hanya punya waktu 10 hari
untuk menemukan dan mengembalikan “PETIR ASALI” tersebut atau jika tidak, dunia
terancam perang dari para Dewa yang lagi bersitegang.
Buku
ini serial fiksi yang unik, karena menggabungkan dunia modern kita sekarang
dengan kehidupan Dewa Dewi dan mitologi kuno Yunani. Bukunya juga sangat seru
dan menegangkan untuk dibaca, juga alurnya ceritanya jelas dan aksinya juga
membuat penasaran untuk terus membaca lanjutan kisahnya.
No comments:
Post a Comment