Laman

Akuntansi

Manajemen Pemasaran

Resensi Buku

Tuesday, December 27, 2011

Resensi: Hati & Jilbab

Judul: “Hati & Jilbab”

Penerbit: Muhajis Grafis

Peresensi: Juniarti (10.12.091)

Hati, tidak ada organ tubuh yang arti nilainya sama dengan hati. Walaupun bentuknya kecil namun “gumpalan darah” ini adalah cerminan dari kesewluruhan jiwa dan raga, jika hati rusak seluruh jiwa raga akan rusak sebaliknya, jika hati baik maka yang lainnya akan baik pula.

Nilai seseorang bukan terletak pada kepala atau otaknya, tetapi pada hati dan mulut. Dua organ tersebut walaupun kecil tapi besar peranannya. Hati yang terang menyinari itu hati orang mukmin, hati yang tertutup rapat itu hati orang kafir, sedangkan hati yang terbalik itu hati orang munafik. Bagaipun sekeping hati yang bersih akan membesar dengan sendirinya jika diterpa angin kebaikan yang sejuk dan semilir, kebaikan adalah suatu yang menemtramkan jiwa dan menenangkan hati sedangkan keburukan adalah suatu yang menggelisahkan jiwa dan mengeruhkan hati. Tapi terkadang hati dalam sekejap bias berubah-ubah, kadang menyimpulkan keimanan, dan kadang menerobos rambu-rambu kemusyrikan. Namun jika hati terssebut tlah rusak maka kita dapat membersihkannya dengan iman dan kebaikan. Tapi jika tidak dibersihkan dan dirawat dengan baik hati tersebut akan berkarat dan mengeras seperti batu dan kalau sudah keras sperti batu maka akan sulit lunak seperti hati biasa.

Jilbab telah menjadi tradisi dan kebiasaan turun temurun tanpa makna dan tujuan fungsi jilbab yang tidak jelas. Tidak semua semua wanita yang berjilbab adalah wanita muslimah para biarawati juga memakai kerudung serta memakai baju panjang yang menyelimuti seluruh tubuh mereka. Lalu islam menyikapi masalah jilbab seperti menyikapi tradisi-tradisi tanpa menyikapi makna yang lain yang ada sebelumnya. Islam merekonstruksinya dan menegaskan makna dan tujuannya dengan jelas. Akhirnya jilbab menjadi sebuah representasi nilai moral yang diwajibkan kepada setiap wanita, jilbab hanya diperuntukkan oleh seorang wanita dan tidak untuk laki-laki. Karena pada umumnya wanita mwnjadi pusat perhatian seorang laki-laki, wanita tersebut akan disegani jika tingkah lakunya sopan dan santun dan tidak menunjukkan sikap manja.

Berjilbab dan menghiasi diri dengan akhlak mulia sedikitpun tidak mengurangi kehormatan dan harga diri seorang wanita. Menghormati seorang wanita berarti memberikan hak-haknya sesuai dengan tabiat dn fitrahnya. Banyak factor yang mendukung timbulnya daya tarik seorang laki-laki kepada wanita misalnya seoarang wanita keluar dengan memakai pakaian yang seksi, ketat, dan memperlihatkan lekuk-lekuk tubuhnya, serta wajah yang dihiasi dengan hiasan yang menarik perhatian. Tidak semua wanita yang memakai jilbab tersebut disebut berjilbab pakaian wanaita tersebut dianggap jilbab apabila:
·   Tidak  berfungsi sebagai perhiasan seperti memiliki warna yang mencolok dan menarik perhatian
·  Tidak memperlihatkan atau membentuk lekuk-lekuk tubuh, mereka berpakain tapi telanjang maksudnya adalah secara lahiriah mereka berpakaian tetapi mereka menampakkan lekuk-lekuk tubuh mereka
·     Tebal dan tidak tembus pandang, tujuan jilbab adalah untuk menutupi tubuh sedangkan  pakaian yang tipis tidak menutupinya
·   Tidak diberi wewangian dan farfum, wanita yang memakai minyak wangi dan melintas adalah seorang pezina

Oleh karena itu jilbab menutupi seluruh tubuh (buikan membungkus tapi menutup) kecuali wajah dan telapak tangan karena didalam hadist disebutkan perhiasan seorang wanita adalah wajah dan telapak tangan.

INNER BEAUTY, Tidak akan lahir dengan sendirinya tapi ia akan tumbuh bila seseorang  memiliki kepribadian. Jadikan dirimu wanita yang tercantik karena akhlaknya karena ia tidak akan luntur oleh usia.

No comments: