MENGEMBANGKAN STRATEGI DAN RENCANA PEMASARAN
Unsur utama
proses manajemen pemasaran adalah strategi dan rencana pemasaran yang mendalam
dan kreatif yang dapat memandu kegiatan pemasaran. Pengembangan strategi
pemasaran yang benar sepanjang waktu memerlukan bauran disiplin dan
fleksibilitas. Perusahaan harus tetap berpegang pada strategi, tetapi juga
menemukan cara baru untuk terus mengembangkannya. Pemasaran juga harus selalu
meningkatkan strategi untuk sejumlah produk dan jasa di dalam organisasinya.
Pemasaran dan Nilai Pelanggan
Memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen adalah inti pemasaran. Sasaran dari setiap bisnis
adalah menghantarkan nilai pelanggan untuk menghasilkan laba. Dalam ekonomi
yang sangat kompetitif, dengan semakin banyaknya pembeli rasional yang
dihadapkan dengan segudang pilihan, perusahaan hanya dapat meraih kemenagan dengan
melakukan proses penghantaran nilai yang bagus serta memilih, menyediakan, dan
mengomunikasikan nilai yang unggul
Proses Penghantaran Nilai
Urutan
penciptaan dan penghantaran nilai dapat dibagi menjadi tiga fase. Fase pertama,
memilih
nilai, merepresentasikan “pekerjaan rumah” pemasaran yang harus
dilakukan sebelum produk dibuat. Staf pemasaran harus mensegmentasikan pasar,
memilih sasaran pasar yang tepat, dan
mengembangkan penawaran positioning nilai. Rumus “segmentasi, penentuan sasaran,
positioning (STP)” adalah inti dari pemasaran strategis.
Fase kedua
adalah menyediakan nilai. Pemasaran harus menentukan fitur produk
tertentu, harga dan distribusi.
Tugas dalam fase
ketiga adalah mengomunikasikan nilai dengan mendayagunakan tenaga penjualan,
promosi penjualan, iklan dan sarana komunikasi lain untuk mengumumkan dan
mempromosikan produk. Setiap fase nilai ini mempunyai implikasi biaya.
Rantai Nilai
Rantai nilai
mengidentifikasi sembilan kegiatan yang secara strategis relevan – lima kegiatan primer dan
empat kegiatan pendukung – yang menciptakan nilai dan biaya dalam bisnis yang
spesifik.
Kegiatan primer adalah (1)
logistik ke dalam atau memasukkan bahan dalam bisnis; (2) operasi akhir atau
mengubah bahan menjadi produk akhir; (3) logistik ke luar atau mengirimkan
produk akhir; (4) memasarkan produk, yang meliputi penjualan; dan (5)
memberikan layanan produk.
Kegiatan pendukung –
mencakup (1) pengadaan; (2) pengembangan teknologi; (3) manajemen sumber daya
manusia; (4) infrastruktur perusahaan – ditangani oleh departemen khusus.
Infrastruktur perusahaan mencakup biaya manajemen umum, perencanaan, keuangan,
akuntansi, hukum, dan hubungan pemerintah.
Sesungguhnya
keberhasilan perusahaan tidak hanya bergantung pada seberapa baik kinerja
setiap departemen, tetapi juga pada seberapa baik perusahaan mengkoordinasikan
kegiatan departemen untuk melaksanakan proses
bisnis inti. Proses bisnis inti ini meliputi:
·
Proses mengindera pasar
· Proses realisasi penawaran
baru
· Proses akuisisi pelanggan
· Proses manajemen hubungan
pelanggan
· Proses manajemen hubungan
pelanggan
· Proses manajemen pemenuhan
Kompetensi Inti
Kompetensi inti
(core competency) mempunyai tiga
karakteristik :
1. Kompetensi inti merupakan
sumber keunggulan kompetitif karena memberi sumbangan besar pada manfaat
anggapan pelanggan
2. Kompetensi inti dapat
diterapkan pada berbagai pasar
3. Kompetensi inti sulit ditiru
pesaing.
Keunggulan kompetitif juga tumbuh bagi perusahaan yang memiliki
kemampuan yang berbeda. “Kompetensi inti mengacu pada bidang keahlian teknis
dan produksi khusus, sedangkan kemampuan
yang berbeda menggambarkan kesempurnaan dalam proses bisnis yang lebih
luas.
Pengaturan kembali sebuah bisnis mungkin diperlukan untuk
memaksimalkan kompetensi inti. Pengaturan kembali mempunyai tiga tahap:
1. Mendefinisikan (ulang) konsep
bisnis atau “ide besar”;
2. Membentuk (ulang) lingkup
bisnis;
3. Memposisikan (ulang) identitas
merek usaha
Orientasi Pemasaran Holistik dan Nilai Pelanggan
Salah satu
pandangan pemasaran holistik melihatnya sebagai “pengintegrasian kegiatan
eksplorasi nilai, penciptaan nilai, dan penghantaran nilai dengan tujuan
membantu hubungan jangka panjang yang benar-benar memuaskan dan kesejahteraan
bersama di antara semua pihak utama yang berkepentingan”.
Kerangka kerja
pemasaran holistik dirancang untuk menghantarkan tiga pertanyaan manajemen
kunci:
1. Eksplorasi nilai – Bagaimana perusahaan dapat megidentifikasi peluang nilai baru?
2. Penciptaan nilai – Bagaimana perusahaan dapat menciptakan penawaran dan nilai baru yang
lebih menjanjikan secara efisien?
3. Penghantaran nilai – Bagaimana perusahaan dapat menggunakan kapabilitas dan
infrastrukturnya untuk menghantarkan penawaran nilai baru secara lebih efisien?
Perencanaan Strategi Korporat dan Divisi
Semua kantor pusat korporat melaksanakan empat kegiatan perencanaan :
1. Mendefinisikan
misi korporat
2. Menentukan
unit-unit bisnis strategis
3. Menegasikan
sumber daya pada setiap SBU
4. Menilai
peluang pertumbuhan
Empat Langkah Pengembangan Strategi
1. Mendefinisikan misi korporat
Pernyataan misi yang baik mempunyai lima karakteristik utama :
1. Memfokuskan diri pada jumlah tujuan yang
terbatas
2. Menekankan kebijakan dan nilai utama perusahaan
3. Pernyataan misi mendefinisikan bidang
kompetitif utama tempat perusahaan akan beroperasi
4. Mengambil pandangan jangka panjang
5. Pendek,mudah diingat dan mempunyai arti
2. Menentukan unit bisnis strategis
Sebuah bisnis dapat mendefinisikan dirinya sendiri berdasarkan tiga
dimensi : kelompok pelanggan, kebutuhan pelanggan dan teknologi
Tiga Karakteristik Unit Bisnis Strategis
1. UBS adalah
satu bisnis tunggal, atau kumpulan bisnis yang behubungan, yang dapat
direncanakan secara terpisah dari bagian perusahaan lainnya
2. UBS
mempunyai kelompok pesaingnya sendiri
3. UBS
mempunyai manajer yang bertanggungjawab atas perencanaan strategis dan kinerja
laba, yang mengendalikan sebagian besar faktor yang mempengaruhi laba
3. Menentukan Sumber Daya bagi setiap UBS
Pada tahun 1970-an, terdapat beberapa model perencanaan portofolio yang
diperkenalkan untuk memberikan sarana analitis bagi pengambilan keputusan
investasi.
Matriks GE/Mc Kinsey mengklasifikasikan setiap UBS menurut perluasan
keunggulan kompetitifnya dan daya tarik industriknya
Matriks pertumbuhan BCG, menggunakan pangsa pasar relatif dan tingkat
pertumbuhan pasar tahunan sebagai kriteria mengambil keputusan investasi
Model Perencanaan portofolio seperti ini tidak
banyak lagi digunakan karena terlalu sederhana dan subjektif
Metode terbaru yang digunakan perusahaan untuk
mengambil keputusan investasi internalnya didasarkan pada analisis nilai
pemegang saham, dan apakah nilai pasar perusahaan lebih besar dengan UBS atau
tanpa UBS (baik dijual maupun dipisahkan)
Perhitungan nilai ini menilai potensi bisnis
berdasarkan peluang pertumbuhan potensial dan ekspansi global, reposisi atau
penentuan ulang sasaran, dan outsourcing strategis
4.Menilai Peluang Pertumbuhan
Penilaian peluang pertumbuhan meliputi perencanaan bisnis baru,
penyusutan, dan menghilangkan bisnis lama. Jika ada kesenjangan antara
penjualan yang diinginkan di masa depan dengan penjualan yang diproyeksikan,
manajemen korporat harus mengembangkan atau mengakuisisi bisnis baru untuk
mengis
Peluang Pertumbuhan:
· Pertumbuhan
intensif
· Pertumbuhan
integratif
· Pertumbuhan
diversifikasi
· Menyusutkan
dan mendivestasikan bisnis lama
Proses perencanaan strategis unit bisnis terdiri dari langkah-langkah yaitu :
Misi Bisnis
· Analisis
SWOT
· Analisis
lingkungan eksternal (peluang dan ancaman)
· Analisis
lingkungan internal (analisis kekuatan/kelemahan)
· Formulasi
tujuan
· Formulasi
strategi
· Formulasi
program
· Implementasi
· Umpan
balik dan kendali
Perencanaan Produk : Sifat dan Isi Rencana
Pemasaran
Rencana pemasaran (marketing plan) adalah
dokumen tertulis yang meringkas apa yang telah dipelajari pemasar tentang pasar
dan mengindikasikan bagaimana perusahaan berencana menjangkau tujuan pemasarannya
Isi Rencana Pemasaran
· Rangkuman
eksekutif dan daftar isi
· Analisis
situasi
· Strategi
pemasaran
· Proyeksi
keuangan
· Kendali
Implementasi
Nama anggota:
1. Akhyar Rusydi (10.12.042)
2. Abdul Latief (10.12.0
3. Adnan Rahim (10.12.041
4. Asmi Amier (10.12.044)
5. Anton (10.12.0
No comments:
Post a Comment