Judul:
"Surat Kecil Untuk Tuhan"
Pengarang:
Agnes Davonar
Penerbit:
Inandra Published
Tahun:
2008
Tebal
: 232 hal
Kategory:
True Story (non fiksi)
Peresensi:
Anita Saharah (10.12.031)
Tema: Perjuangan seorang gadis remaja melawan
kanker ganas.
Alur: Maju
Sudut pandang: Orang pertama
Gaya bahasa: Melayu, majas
personifikasi “suara kicau burung
menembus langit-langit kamarku, matahari akan marah padaku”.
Pelaku:
1. Gita
Sesa Wanda Cantika panggilan Keke
(pelaku utama)
2. Joddy
Tri Aprianto (ayah Keke)
3. Pak
Yus (Supir Keke)
4. Andi
(kekasih Keke)
5. Chika
dan Kiki ( kakak Keke)
6. Fahda,
Shifa, Maya, Idha, Andini, Adinda, dan Angel (Sahabat-sahabat Keke)
7. Prof.Lukman,
Mas Indung, Pak Haji, Prof.Mukhlis dan Prof.Peng (dokter-dokter Keke)
Latar :
1. Tempat
: rumah (wil.Jakarta Barat dan Bandung), sekolah (Yayasan Pondok Pesantren
Al-Kamal), rumah sakit (RS.Ciptomangung Kusumo, RS.Elizabeth Singapura)
2. Waktu
: Siang hari, malam hari
Surat kecil untuk tuhan
Tuhan....
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangisan di dunia ini
Tuhan...
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama
terjadi padaku,
Terjadi pada orang
Tuhan...
Bolehkah aku menulis surat kecil ini
untuk-Mu?
Tuhan...
Bolehkah aku meminta satu hal kecil
pada-Mu?
Tuhan...
Biarkanlah aku bisa dapat melihat dengan
mataku
Untuk memandang langit dan bulan setiap
harinya..
Tuhan...
Ijinkanlah rambutku kembali tumbuh, agar
aku bisa menjadi
wanita seutuhnya
Tuhan...
Bolehkah aku tersenyum lebih lama lagi
Agar aku bisa memberikan kebahagiaan
Kepada ayah dan sahabat-sahabatku..
Tuhan...
Berikanlah aku kekuatan untuk menjadi
dewasa
Agar aku bisa memberikan arti hidupku
Kepada siapapun yang mengenalku..
Tuhan...
Surat kecilku ini
Adalah surat terakhir dalam hidupku
Andai aku bisa kembali
Kedunia yang kau berikan padaku..
Cuplikan diatas
merupakan tulisan dari dari seorang gadis remaja Indonesia yang bernama Gita
Sesa Wanda Cantika yang dipanggil Keke, seorang gadis yang cantik, pintar, dan
bersahaja, yang menjadi penderita kanker jaringan lunak (rabdomiosarkoma) pertama di Indonesia.
Awal kisah Keke
divonis terjangkit penyakit Rabdomiosarkoma
diusia 13 tahun, Rabdomiosarkoma yakni
penyakit kanker ganas dan mematikan dimana penyakit tersebut menyerang bagian
wajah Keke yang mengakibatkan wajah cantik Keke berubah menjadi seperti
monster. Kanker itu berkembang sangat cepat dalam waktu 5 hari, sehingga dokter
pun mengatakan bahwa hidup Keke hanya tersisa beberapa bulan saja. Namun dalam
hal ini Keke adalah anak yang penuh dengan semagat juang yang tinggi, penyakit
tersebut tidak mematahkan semangatnya untuk tetap bersekolah dan memperoleh
ilmu pendidikan, sehingga ia pun dapat meraih prestasi yang membanggakan
ayahnya dan dapat bertahan hidup bersama kanker yang mematikan itu lebih lama.
Perjuangan Keke dan ayahnya dalam usaha menyembuhkan penyakit kanker tersebut
sungguh mengharu biru. Banyak pesan moral yang terkandung dan banyak air mata
yang jatuh dalam novel ini.
Disini penulis
menekankan makna dari sebuah waktu,
Tuhan memberikan anugrah dalam hidup Keke, dimana Keke mampu bertahan
hidup selama 3 tahun lamanya walau pada akhirnya Keke harus kembali kepada
Pencipta-nya. Pribadi Keke yang kuat dengan niat belajar yang tinggi sungguh menjadi panutan dan
tauladan yang wajib dicontoh.
Nilai Ekstrinsik:
Nilai
Moral: Nilai moral yang terkandung dalam novel ini sangat banyak, yakni
dapat terlihat dari sikap sopan ramah, keikhlasan dan kasih sayang. Kesopanan
dan kasih sayang Keke (pelaku utama) kepada ayahnya. Sikap ramah, kelembutan,
bersahaja dan penuh kasih sayang yang ditunjukkan oleh Keke kepada sahabat,
teman-teman dan kepada semua orang yang pernah hadir dalam kehidupannya. Serta
keikhlasannya dalam menerima cobaan yang berat dari Pencipta-nya. Juga
tercermin dari perjuangan Keke untuk tetap hidup dan memberikan senyuman kepada
semua orang. Novel ini mengajarkan banyak hal tentang kehidupan seperti
kesabaran, kepasrahan, ketabahan, ketegaran, kelembutan, semangat, kerukunan,
saling kasih dan sayang.
Nilai
Agama: Nilai agama yang terkandung dalam novel ini adalah nilai agama
Islam, terlihat dari tempat sekolah Keke yakni Pesantren Al-Hikmah, adanya
kebiasaan ayah Keke melakukan sholat tahajud, adanya hari Ramadhan dan Idul
Fitri serta adanya hadist-hadist Islam dalam novel ini yang sarat dengan pesan
moral.
Nilai
Pendidikan: Nilai pendidikan yang terdapat dalam novel ini tercermin dari
perjuangan pelaku (Keke) untuk tetap
menperoleh pendidikan, tetap bersekolah dan tetap belajar hingga bersikeras
mengikuti ujian meskipun dalam kondisi tubuh yang semakin lemah dikarenakan
penyakit kanker ganas yang semakin parah. Dimana segala usaha Keke untuk tetap
belajar tidak sia-sia, Keke berhasil memberikan prestasi yang sangat
membanggakan sekaligus mengharukan bagi ayahnya. Sebelum meninggal Keke dapat
meraih nilai A dan prestasi rangking 3 di sekolahnya. Keke mengajarkan kita
untuk mencintai pendidikan/ilmu pengetahuan.
Nilai
budaya: Nilai budaya dalam novel ini tercermin dari adanya selamatan (bentuk
rasa syukur) yang dilakukan oleh ayah Keke ketika Keke dinyatakan sembuh dari
penyakitnya. Selamatan sudah menjadi kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat
sebagai bentuk ucapan rasa syukur atas segala keberhasilan yang telah tercapai.
Kekurangan : menurut saya kekuragan dari novel Surat Kecil
Untuk Tuhan yakni;
- Tidak adanya
catatan kaki untuk hadist-hadist yang tertuang dalam novel ini serta tidak
disertai dengan dalil yang jelas.
- Penulis kurang
memperlihatkan percakapan antara Keke dengan saudara-saudaranya,
dimana saudara
Keke yakni Chika dan Kiki masih tinggal bersama. padahal dalam cerita
sering
dikatakan bahwa kakak Keke selalu hadir menyertai Keke dalam menghadapi
masa-masa sulit, tapi penulis tidak memperlihatkan dialog antara Keke dan
saudaranya
sehingga dalam novel ini saudara-saudara Keke kurang berkesan bagi
pembaca.
- Masih terdapat
beberapa kesalahan dalam hal cetakan.
Kelebihan: kelebihan yang
memenagkan novel ini yakni;
- Novel ini
merupakan novel yang dapat memotivasi pembaca dan membangun jiwa dimana
novel
ini memperlihatkan semangat, optimisme dan kesabaran seorang anak dalam
menghadapi penyakit yang kapan saja dapat merenggut nyawanya.
- Novel ini
menggunakan bahasa yang ringan sehingga
mudah dimengerti oleh semua
kalangan masyarakat.
- Penulis dapat
menghidupkan jalan cerita dengan urut dari bagian 1 sampai XI
- Penulis dapat menggambarkan suasana bahagia, senang, sedih, tegang dan
haru dengan
sangat baik sehingga dapat membuat suasana hati para pembaca ikut
hanyut dalam
suasana- suasana yang digambarkan dalam novel ini.
Tentang Penulis
Setelah mendengar kisah hidup Keke
dari Bapak Joddy Tri Aprianto yakni ayah Keke, penulis menjadi tertarik untuk
mengangkatnya dalam sebuah novel.
Agnes Davonar adalah nama dari dua orang yakni Agnes dan Teddy Davonar. Mereka adalah bersaudara dan keluarga penulis yang memulai kariernya dari blog. Dua kakak beradik ini telah melahirkan banyak cerita online yang begitu dekat dengan kehidupan pembacanya. Lebih dari sejuta pembaca telah melihat karyanya lewat situs pribadinya di www.agnesdavonar.net. Selain dikenal sebagai blogger papan atas Indonesia dengan sejumlah prestasi internasional, mereka juga dikenal sebagai penulis novel best seller yang telah melahirkan 6 novel fiksi dan 2 Biografi sukses diakui di beberapa Perpustakaan Universitas Asia dan Australia sebagai koleksi resmi.
No comments:
Post a Comment