Judul: "Laskar
Pelangi"
Penulis: Andrea Hirata
Penerbit: Bentang Pustaka 2007
Kategori: Novel
Tebal: 533 halaman.
Peresensi: Wahyudin (10.12.079)
Buku ini bertema persahabatan sepuluh anak
Belitong, saya dapat menilai watak dari tokoh-tokoh dalam novel yaitu :
Aku sebagai ikal bersifat tidak
mudah putus asa dan tegar. Ayah ku/ayah ikal bersifat baik hati dan bijaksana.
Pak K.A. Harpan Noor bersifat baik hati, ramah, dan sabar. Ibu N.A. muslimah
Hafsari bersifat sabar, baik hati
dan penyayang. Lintang bersifat pantang menyerah dan cerdas. Mahar bersifat
kreatif, imajinatif dan
cerdas.
Trapani bersifat manja dan cerdas. Kucai bersifat hiperaktif, susah diatur dan
benyak bicara. Sahara bersifat keras kepala, cerdas dan baik hati. A kiong
bersifat baik dan sedikit aneh. Harun bersifat baik tetapi agak keterbelakangan
mental. Borek bersifat nakal dan susah diatur. Di dalam novel ini memakai alur
maju, karena dalam ceritanya tidak terdapat kilas balik sehingga membuat pembaca
penasaran apa yang akan terjadi di kisah selanjutnya. Sudut pandangnya yaitu orang
pertama tunggal sebagai tokoh utama.
Latarnya yaitu :
Latarnya yaitu :
Tempat
: di sekolah, di bawah pohon, di gua, dan di rumah.
Suasana : menyenangkan, menyedihkan, dan menegangkan.
Kapan : siang hari, sore hari, dan malam hari.
Suasana : menyenangkan, menyedihkan, dan menegangkan.
Kapan : siang hari, sore hari, dan malam hari.
Dalam novel ini, hubungan antara satu bagian dengan bagian yang lain harmonis dan dapat menimbulkan rasa penasaran pembaca. Karena dalam penceritaan isi novel tidak berbelit-belit. Kita dapat mengetahui arti perjuangan hidup dalam kemiskinan yang membelit dan cita-cita yang gagah berani dalam kisah tokoh utama buku ini Ikal, akan menuntun kita dengan semacam keanggunan dan daya tarik agar kita dapat melihat ke dalam diri sendiri dengan penuh pengharapan, agar kita menolak semua keputusasaan dan ketidakberdayaan kita sendiri. Secara keseluruhan saya menilai novel ini bagus dan membangun. Novel laskar pelangi ini juga mengandung hikmah, dakwah, dan rasa persahabatan yang sangat kental. Tuturannya mengalir, menyentuh, mencerahkan, menggelikan, membidik pusat kesadaran, dan jauh dari sifat menggurui. Namun ada satu kelemahan penting yang harus diwaspadai oleh para pembaca. Hal ini agar mereka tidak terpengaruh oleh satu ide yang ada di dalamnya. Ide itu adalah ide tentang teori kreasionisme (penciptaan). Ide teori kreasionisme (penciptaan) merupakan kebalikan dari teori Evolusionisme. Ide itu sungguh antik karena meski demikian minim bukti tetapi pemujanya demikian militan. mereka diamini oleh kelompok-kelompok puritan religius yang merasa terancam oleh keberadaan teori Evolusi. Bahasa yang digunakan tetap bahasa Indonesia tetapi tidak jarang kita jumpai bahasa daerah yang dimana tempat kejadiannya adalah Belitung, yaitu pulau terpencil yang ada di Sumatera.
Andrea Hirata Seman Said Harun lahir di pulau Belitung 24 Oktober 1982, Andrea Hirata sendiri merupakan anak keempat dari pasangan Seman Said Harunayah dan NA Masturah. Ia dilahirkan di sebuah desa yang termasuk desa miskin dan letaknya yang cukup terpelosok di pulau Belitong. Tinggal di sebuah desa dengan segala keterbatasan memang cukup mempengaruhi pribadi Andrea sedari kecil. Ia mengaku lebih banyak mendapatkan motivasi dari keadaan di sekelilingnya yang banyak memperlihatkan keperihatinan. Nama Andrea Hirata sebenarnya bukanlah nama pemberian dari kedua orang tuanya. Sejak lahir ia diberi nama Aqil Barraq Badruddin. Merasa tak cocok dengan nama tersebut, Andrea pun menggantinya dengan Wadhud. Akan tetapi, ia masih merasa terbebani dengan nama itu. Alhasil, ia kembali mengganti namanya dengan Andrea Hirata Seman Said Harun sejak ia remaja.
Di dalam novel ini begitu banyak hal menakjubkan yang terjadi dalam masa kecil para anggota Laskar Pelangi, sebelas orang anak Melayu Belitong yang luar biasa ini tak menyerah waktu keadaan tak bersimpati pada mereka. Lihatlah Lintang, seorang kuli opera cilik yang genius dan dengan senang hati bersepeda 80 kilometer pulang pergi untuk memuaskan dahaganya akan ilmu-ilmu. Dan juga sembilan orang Laskar Pelangi Lainnya yang begitu bersemangat dalam menjalani hidup dan berjuang meraih cita-cita.
No comments:
Post a Comment